Minggu, 28 April 2019

air mata dikala hujan

Terimakasih hujan, derasmu menutupi air mataku..
Hujan,  kamu telah menutupi hingga membasuh air mataku
Hujan,  aku sennang bersamamu dalam perjalanan tadi..
Aku suka dengan gayamu yang jatuh deras di wajahku,  hingga aku pun tidak tau sederas apa aku meneteakan air mata..
Dengan pasangan yang serasi,  udara dingin membalut kacamataku..
Buram..Buram.. Buram
Aku seketika buta akan perjalanan,  tak terlihat segala jalan di pandanganku..
Hanya terlihat gemerlap lampu ddengan kendaraan masing2.. 
Dinnn..dinnn..dinnnn
Sebuah bunyi khas dari kendaraan saling bersahutan..
Dan aku, masih tetap merasakan air mata yang sudah bercampur dengan air hujan dengan penglihatan yang sangat buram..
Di tengah jalan yang berdesak2an,  aku mencoba mengembalikan fokus ku berkendara tapi terkadang kegagalan itu pasti ada..
Mungkin,  tuan di dalam mobil itu berbisik dengan sedikit amarah..
Dan pada akhirnya, aku telah sampai di sebuah rumah persinggahan.. 
Cukup untuk menenangkan pikiranku,  jiwaku, dan ragaku..
Terimakasih sekali lagi hujan.. Telah mengubah hati yang bergejolak menjadi hati yang dingin..